Ini cerita tentang pengalaman
hidup saya untuk memiliki sebuah motor vespa. Saya menyukai motor vespa sejak
saya masih SMP, waktu saya SMP sampai SMA keinginan saya kepengen memiliki
motor vespa belum pernah kesampaian. Saya menyukai motor vespa karena motor
vespa itu klasik dan perikatan anak vespa juga begitu kuat di seluruh
Indonesia, seperti kata komunitas vespa "SATU VESPA SEJUTA SAUDARA".
Pada suta hari setelah selesai
ujian di SMA saya berniat bekerja untuk mengisi waktu kosong dan sekalian
uangnya untuk mengujudkan impian saya untuk membeli sebuah motor vespa, kalau
minta sama orang tua pasti kagak bakalan dikasih. Untuk mengujudkan impian saya
itu dari pekerjaan apapun saya lakukan seperti mengambil getah karet,
membersihkan rumput liar dikebun lada, memancing ikan dilaut, dan kerja
ditambang timah. Dari hasil kerja keras saya itu saya mendapatkan uang lumayan
banyak bagi saya, dan separuh uang saya itu saya kasih dengan orang tua saya
untuk menambah uang buat kuliah nanti.
Setelah pengumuman kelulusan
beberapa minggu kemudian saya memilih kuliah di daerah Jakarta dan saya pun
memilih di Universitas Gunadarma dan saya pun di terima di situ, beberapa bulan
kemudian setelah selesai ospek di Universitas Gunarma saya memilih untuk
mencari motor vespa bekas yang dijual. karena selesai ospek ada libur 2 minggu
sebelum memulai aktifitas belajar.
Pada suatu hari saya menelfon
saudara saya yang ada di daerah Pasar Minggu untuk mencari orang yang menjual
vespa bekas yang murah, beberapa hari kemudian saudara saya menemukan orang
yang menjual vespa PX 150. Keesokan harinya kami pergi kerumah pemilik vespa
itu dan menanyakan harganya, pemiliknya menaruh harga 2.5 juta tetapi masih
bisa dikurangin harganya. Lalu saya dan saudara saya mengecek kondisisi vespa
itu dari bodi sampai mesinnya, lalu tawar menawar pun terjadi, kami meminta
harga 1 juta tapi pemiliknya bilang kalau hanya segitu kagak bakalan dilepas,
setelah itu ngobrol-ngobrol begitu lama mengenai vespa itu dan vespa itu juga
harus banyak yang dirobah biyar kelihatan lebih bagus lalu pemiliknya itu
menurunkan harga vespa itu dengan 1.7 juta tapi kami minta dikurangi lagi,
setelah itu pemilik vespa itu berpiker lalu menaruh harga 1.6 juta dan saya pun
setuju, sekarang vespa itu terjual sama saya.
Setelah beberapa hari saya
memiliki vespa saya pergi kerumah saudara saya yang ada di daerah Pasar Minggu.
Waktu saya mau pulang kekosan saya yang ada di kelapa dua pada pukul 23:00 saya
berangkat menuju kelapa dua, belum ada setengah perjalan vespa saya mogok ngak
tahu kenapa di hidup-hidupin tidak hidup juga dan terpaksa saya dorong,
beberapa menit kemudian ada anak vespa lain yang lewat dan berhenti lalu mereka
pun membantu saya untuk mendorong vespa saya sampai kelapa dua, dalam perjalan
hujan pun turun tpi mereka tidak berhnti untuk mendorong vespa saya sebelum
sampai pada tujuan sampai dikelapa dua pun kami berpisah dan saya mengucapan
terima kasih sama mereka.
Keesokan harinya saya meminta
teman saya yang mengerti dengan mesin motor untuk membongkar mesen motor saya,
setelah dibongkar dan dilihat-lihat ternyata bensinnya kagak keluar dan oli
mesinnya kering pantesan semalam motornya mogok, habis itu keran bensinnya
dibenerin dan oli mesinnya diisi lalu motor itu dihidupin langsung hidup.
Hari berikutnya saya berniat
untuk merubah tampilan vespa saya dengan uang seadanya, saya membeli bahannya
dulu seperti dempul, amplas, dan cat pilok. Dari awal saya mengerjakan sendiri
biyar hemat biyaya, terutama saya ngendempul dan mengamplas tpi tidak sesuai
dengan yang saya kira ngendempul dan mengamplas itu sulit tidak seperti yang
saya lihat sebelumnya ditambah ngendempul itu harus dibawah sinar matahari
biyar dempulnya cepat kering dan mengamplasnya bukan satu kli tpi harus
berulang-ulang kali biyar dempulnya rata. Beberapa minggu kemudian setelah
dempulnya lumayan rata saya lanjut dengan mengecat tpi saya bingung mau
mengecat warna apa, terus gua berpiker sejenak dan saya memili warna oranye
karena sangat jarang motor vespa menggunakan warna itu dan warna itu juga
cerah, lalu biyar warnanya keliatan hidup saya tambah lis hitam.
Sekarang vespa saya sudah selesai
walau kelihatan belum bagus-bagus banget tpi ini hasil kerja keras saya sendiri
dari awal dan sampai sekarang juga jok motornya belum ada karna saya belum mampu
untuk membelinya jadi terpaksa harus duduk dibesi itu ngak masalah bagi saya
yang penting saya bisa jalan-jalan naik vespa dan kumpul bareng sama anak
vespa.
Impian saya sekarang sudah
tercapai untuk memiliki sebuah motor vespa sekarang tinggal merwatnya, saya
sangat menyayangi ini vespa karena saya beli dan memperbaikinya dengan hasil
kerja keras saya sendiri. Walau saya hobi sama motor vespa tpi saya harus
mengutamakan kuliah saya karna pendidikan itu pnting dan brguna untuk seumur
hidup.