Gunadarma

Gunadarma

my vespa

Rabu, 28 November 2012


My Vespa

Ini cerita tentang pengalaman hidup saya untuk memiliki sebuah motor vespa. Saya menyukai motor vespa sejak saya masih SMP, waktu saya SMP sampai SMA keinginan saya kepengen memiliki motor vespa belum pernah kesampaian. Saya menyukai motor vespa karena motor vespa itu klasik dan perikatan anak vespa juga begitu kuat di seluruh Indonesia, seperti kata komunitas vespa "SATU VESPA SEJUTA SAUDARA".
Pada suta hari setelah selesai ujian di SMA saya berniat bekerja untuk mengisi waktu kosong dan sekalian uangnya untuk mengujudkan impian saya untuk membeli sebuah motor vespa, kalau minta sama orang tua pasti kagak bakalan dikasih. Untuk mengujudkan impian saya itu dari pekerjaan apapun saya lakukan seperti mengambil getah karet, membersihkan rumput liar dikebun lada, memancing ikan dilaut, dan kerja ditambang timah. Dari hasil kerja keras saya itu saya mendapatkan uang lumayan banyak bagi saya, dan separuh uang saya itu saya kasih dengan orang tua saya untuk menambah uang buat kuliah nanti.
Setelah pengumuman kelulusan beberapa minggu kemudian saya memilih kuliah di daerah Jakarta dan saya pun memilih di Universitas Gunadarma dan saya pun di terima di situ, beberapa bulan kemudian setelah selesai ospek di Universitas Gunarma saya memilih untuk mencari motor vespa bekas yang dijual. karena selesai ospek ada libur 2 minggu sebelum memulai aktifitas belajar.
Pada suatu hari saya menelfon saudara saya yang ada di daerah Pasar Minggu untuk mencari orang yang menjual vespa bekas yang murah, beberapa hari kemudian saudara saya menemukan orang yang menjual vespa PX 150. Keesokan harinya kami pergi kerumah pemilik vespa itu dan menanyakan harganya, pemiliknya menaruh harga 2.5 juta tetapi masih bisa dikurangin harganya. Lalu saya dan saudara saya mengecek kondisisi vespa itu dari bodi sampai mesinnya, lalu tawar menawar pun terjadi, kami meminta harga 1 juta tapi pemiliknya bilang kalau hanya segitu kagak bakalan dilepas, setelah itu ngobrol-ngobrol begitu lama mengenai vespa itu dan vespa itu juga harus banyak yang dirobah biyar kelihatan lebih bagus lalu pemiliknya itu menurunkan harga vespa itu dengan 1.7 juta tapi kami minta dikurangi lagi, setelah itu pemilik vespa itu berpiker lalu menaruh harga 1.6 juta dan saya pun setuju, sekarang vespa itu terjual sama saya.
Setelah beberapa hari saya memiliki vespa saya pergi kerumah saudara saya yang ada di daerah Pasar Minggu. Waktu saya mau pulang kekosan saya yang ada di kelapa dua pada pukul 23:00 saya berangkat menuju kelapa dua, belum ada setengah perjalan vespa saya mogok ngak tahu kenapa di hidup-hidupin tidak hidup juga dan terpaksa saya dorong, beberapa menit kemudian ada anak vespa lain yang lewat dan berhenti lalu mereka pun membantu saya untuk mendorong vespa saya sampai kelapa dua, dalam perjalan hujan pun turun tpi mereka tidak berhnti untuk mendorong vespa saya sebelum sampai pada tujuan sampai dikelapa dua pun kami berpisah dan saya mengucapan terima kasih sama mereka.
Keesokan harinya saya meminta teman saya yang mengerti dengan mesin motor untuk membongkar mesen motor saya, setelah dibongkar dan dilihat-lihat ternyata bensinnya kagak keluar dan oli mesinnya kering pantesan semalam motornya mogok, habis itu keran bensinnya dibenerin dan oli mesinnya diisi lalu motor itu dihidupin langsung hidup.
Hari berikutnya saya berniat untuk merubah tampilan vespa saya dengan uang seadanya, saya membeli bahannya dulu seperti dempul, amplas, dan cat pilok. Dari awal saya mengerjakan sendiri biyar hemat biyaya, terutama saya ngendempul dan mengamplas tpi tidak sesuai dengan yang saya kira ngendempul dan mengamplas itu sulit tidak seperti yang saya lihat sebelumnya ditambah ngendempul itu harus dibawah sinar matahari biyar dempulnya cepat kering dan mengamplasnya bukan satu kli tpi harus berulang-ulang kali biyar dempulnya rata. Beberapa minggu kemudian setelah dempulnya lumayan rata saya lanjut dengan mengecat tpi saya bingung mau mengecat warna apa, terus gua berpiker sejenak dan saya memili warna oranye karena sangat jarang motor vespa menggunakan warna itu dan warna itu juga cerah, lalu biyar warnanya keliatan hidup saya tambah lis hitam.
Sekarang vespa saya sudah selesai walau kelihatan belum bagus-bagus banget tpi ini hasil kerja keras saya sendiri dari awal dan sampai sekarang juga jok motornya belum ada karna saya belum mampu untuk membelinya jadi terpaksa harus duduk dibesi itu ngak masalah bagi saya yang penting saya bisa jalan-jalan naik vespa dan kumpul bareng sama anak vespa.
Impian saya sekarang sudah tercapai untuk memiliki sebuah motor vespa sekarang tinggal merwatnya, saya sangat menyayangi ini vespa karena saya beli dan memperbaikinya dengan hasil kerja keras saya sendiri. Walau saya hobi sama motor vespa tpi saya harus mengutamakan kuliah saya karna pendidikan itu pnting dan brguna untuk seumur hidup.


latar belakang IBD dan tujuan

Senin, 15 Oktober 2012

Latar belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
·         Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatife pemecahannya.
·         Kemampuan profesional yang merupakan kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
·         Kemampuan personal yang merupakan kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.
 Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.      Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2.      Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3.      Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4.      Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5.      Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6.      Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.

Jumat, 05 Oktober 2012


PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.