Polarisasi Kelompok
Polarisasi kelompok adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila
sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan
tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu.
Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan
tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Polarisasi akan mendorong ekstremisme dalam kelompok gerakan
social atau politik. Kelompok seperti ini biasanya menarik anggota-anggota yang
memiliki pandangan yang sama. Ketika mereka berdiskusi, pandangan yang sama ini
makin dipertegas sehingga mereka makin yakin akan kebenarannya
(self-rightteousness).
Mungkin nampak layak untuk berasumsi bahwa kelompok akan
lebih berhati-hati didalam pembuatan keputusan dibanding individu. Pembuatan
keputusan kelompok, baik melalui konsensus maupun melalui aturan mayoritas,
mungkin diharapkan untuk menjadi lebih sedikit bersifat extremity-prone dibanding
keputusan individu. Bagaimanapun, bukti yang melimpah menyatakan bahwa hal ini
adalah tidak selalu seperti kasus diatas. Khususnya, manakala anggota individu
dari suatu kelompok ditempatkan kearah resiko, proses diskusi kelompok akan
memperkuat kecenderungan tersebut. Sebagai hasilnya, keputusan kelompok menjadi
lebih penuh resiko dibanding rata-rata kecenderungan anggota yang semula kita
perkirakan ( Whyte, 1989). Perwujudan ini disebut "pergeseran yang penuh
resiko".
Pergeseran
yang penuh resiko adalah suatu subset gejala pergeseran pilihan yang mengundang
polarisasi kelompok ( Kerr, 1992). Kecenderungan yang sama kearah polarisasi
dapat dilihat didalam kelompok, dimana anggota pada awalnya secara relatif
berhati-hati. Setelah diskusi kelompok, kelompok ini memajang sesuatu bahkan
yang lebih kuat dalam penghindaran resiko. Di dalam polarisasi umum mengacu
pada suatu peningkatan didalam ekstrimitas rata-rata tanggapan pokok materi
populasi tanggapan. Efek ini telah dipertunjukkan, tidak hanya untuk pilihan
resiko dan penghindaran resiko, tetapi juga untuk sikap ke arah isu seperti
hukuman mati atau peperangan, pertimbangan fakta dan persepsi orang ( Myers dan
Lamm, 1976).
Dalam
semua kasus proses diskusi kelompok cenderung untuk memperdalam pendapat
anggota kelompok. Ini hanya benar, bagaimanapun, jika anggota kelompok yang
pada awalnya pada dasarnya setuju. Efek polarisasi adalah juga terbatas pada
isu secara relatif penting. Jika isu kelompok cukup tak penting depolarisasi
dapat terjadi: setelah diskusi kelompok posisi rerata adalah lebih sedikit
ekstrim dibanding sebelumnya ( Kerr, 1992).
Sumber :
http://prima-k-u-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-35150-Umum-Komunikasi%20Kelompok.html
http://www.bintan-s.web.id/2011_07_01_archive.html
http://alfinazrialdy.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
http://erwindarmawan13.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
http://fnibrass.blogspot.com/2012/10/komunitas-online-polarisasi-kelompok.html