Polisi adalah
suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib (orde) dan hukum. Kadangkala
pranata ini bersifat militaristis, seperti di Indonesia sebelum Polri dilepas
dari ABRI. Polisi
dalam lingkungan pengadilan bertugas sebagai penyidik. Dalam tugasnya dia
mencari barang bukti, keterangan-keterangan dari berbagai sumber, baik
keterangan saksi-saksi maupun keterangan saksi ahli.
Brimob
Brigade Mobil (Brimob) adalah kesatuan yang dikenal sebagai Korps Baret Biru
dalam tubuh Kepolisian Negara Republik indonesia. Brimob merupakan pasukan
khusus dalam jajaran institusi Polri, karena memiliki lingkup tugas khusus
yaitu menanggulangi situasi darurat, membantu tugas kepolisian kewilayahan dan
menangani kejahatan dengan tingkat intensitas tinggi, yang menggunakan senjata
api dan bahan peledak, melaksanakan operasi yang membutuhkan aksi yang cepat,
situasi pertolongan pada Bencana Alam (SAR), Pertempuran Jarak Dekat (dalam
kota), dan sebagainya. Brimob telah banyak melakukan tugas dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam
kepolisian negara Republik Indonesia kata sabhara disingkat dari Samapta
Bhayangkara, yang berarti: Samapta : keadaan siap siaga, siap sedia dan
waspada. Bhayangkara : pengawal atau penjaga kerajaan. Jadi, sabhara berarti
satuan POLRI yang senantiasa siap siaga untuk menghindari dan mencegah
terjadinya ancaman atau bahaya yang merugikan masyarakat dalam upaya mewujudkan
ketertiban dan keamanan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa sabhara adalah anggota polisi yang bertugas mencegah
terjadinya ancaman serta mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam Negara
Republik Indonesia.
Di bawah ini ada kasus pertikaian antara dua kelompok
dalam institusi kepolisian yaitu brimob dan sabhara. Dengan kasus ini
diharapkan kita dapat mengambil pelajaran dari kasus dibawah ini agar tidak
terulang kembali.
Anggota Komisi III DPR Eva Sundari
mengaku tidak terkejut dengan adanya bentrok antara anggota Brimob dan Sabhara
di Semarang, Jawa Tengah. Menurutnya hal ini adalah dampak serius pendidikan
yang salah. Hal ini terkait situasi khusus dimana yang bersangkutan dibekali
korsa," kata Eva saat dihubungi.
Eva menilai kebanyakan aparat belum
bisa mengendalikan psikologinya yang belum matang. Polri pun harus segera
mengevaluasi dan menyelidiki kasus ini secepatnya. Penyelesaiannya adalah
evaluasi serius. Content pelatihan diubah menjadi ditekankan ke arah analisa,
pendidikan intelektual dan jangan fisik jika tetap 6 bulan," imbuhnya.Sebelumnya,
puluhan anggota Brimob menyerang markas Sabhara di Semarang, Jawa Tengah hanya
karena salah paham. Brimob marah karena ada BlackBerry Messenger (BBM) dari
seorang anggota Sabhara yang nadanya menghina.
Ini cuma miskomunikasi sebenarnya.
Berkaitan BBM ejekan menyatakan Brimob Srondol digertak mlayu (lari),"
kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Piyatno yang turun langsung ke lokasi
untuk membubarkan bentrokan. Parahnya lagi, anggota Brimob dan Sabhara yang
terlibat bentrok merupakan kawan satu angkatan saat masuk polisi. Akibat aksi
anggota Brimob tersebut empat anggota Sabhara luka-luka. Meja dan kursi di
kantor Sabhara pun rusak.
Situasi saat-saat pertikaian antar kedua kelompok kepolisian
Kasus diatas dapat terjadi
dikarenakan persoalan seorang Bripda Fahri yang berkomunikasi dengan teman
seangkatannya yang juga seorang anggota Brimob melalui jejaring sosial (BBM).
Menurut pernyataan diatas Bripda Fahri tersebut mengeluarkan statement yang
kurang mengenakkan dikuping temannya seperti menghina kesatuan temannya yang
seorang anggota Brimob, hingga terjadi perselisihan diantara mereka yang
akhirnya merambat kedalam kesatuan masing-masing bahkan terlebih lagi terjadi
saling serang antar sesama Anggota hingga menimbulkan korban luka-luka serta
rusaknya fasilitas didalam insiden tersebut. Yang harus diperhatikan dalam
kasus ini adalah tanggung jawab mereka untuk mengamankan situasi didalam Negara
kita agar menjadi tertib dan harmonis karena itu adalah tanggung jawab dari
seorang anggota Polri, tapi bagaimana Negara Indonesia bisa menjadi aman dan
nyaman kalau aparat keamanannya sendiri tidak bisa memberikan contoh yang baik
bagaimana hidup dengan tertib dan taat hukum bagi warga sipilnya. Kalau
dibandingkan warga sipil dengan Aparat Kepolisian, seorang aparat jauh lebih
mengetahui tentang hukum dibandingkan warga sipil apalagi didalam tugas seorang
kepolisian mereka dituntut untuk lebih berwibawa didepan masyarakat dan juga
bijaksana dalam mengambil keputusan karena itu prinsip mereka dalam menjalankan
tugasnya sebagai aparat keamanan.
Sedangkan didalam teori Allport
mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dari sistem psikofisik
seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran dari orang tersebut. Menurut
Allport orang yang sehat secara psikologis kebanyakan termotivasi oleh proses
yang disadari; mempunyai perluasan atas rasa tentang diri; berhubungan dengan
penuh kasih sayang dengan orang lain; menerima diri mereka apa adanya;
mempunyai persepsi realistis mengenai dunia; serta memiliki wawasan, humor, dan
filosofi kehidupan yang menyeluruh. Allport mendukung suatu posisi yang
proaktif, yaitu penekanan pandangan manusia mempunyai kemampuan yang besar atas
kontrol yang sadar mengenai hidup mareka.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Menurut Allport struktur kepribadian
terpenting adalah yang dapat dideskripsikan orang tersebut dalam konteks
karekteristik individual yang yang disebut sebagai disposisi personal. Struktur
kepribadian menjadi 2 yaitu, (1) Disposisi personal adalah struktur neuropsikis
umum (khas bagi individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respon
terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan
mengarahkan bentuk perilaku adaptif ekspresif yang konsisten (setara). Tiga
tahapan diposisi personal adalah disposisi pokok hanya dimiliki oleh beberapa
orang dan sangat jelas sehingga tidak dapat disembunyikan, disposisi sentral
5-10 karakter yang membuat seseorang menjadi khas, disposisi sekunder yang lebih tidak dapat dibedakan namun
terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan disposisi sentral. (2)
Proprium merujuk pada perilaku dan disposisi personal yang hangat dan sentral
untuk hidup kita, dan kita anggap sebagai sesuatu yang khusus kita miliki.
MOTIVASI
Kekuatan dari struktur motivasi
dalam kepribadian menurut Allport berbeda dengan yang lain, dimana ia
mengatakan bahwa yang paling menunjang dalam motivasi ialah kemampuan kognitif
dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia mampu membentuk motivasi dalam
dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
OTONOMI FUNGSIONAL
Otonomi fungsional adalah struktur
yang membahas tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca?
Kenapa ada yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan keanekaragaman pribadi
yang dibagi dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan
adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika
kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga
untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari
kesadaran akan target yang kita inginkan.
Berikut adalah konsep kesehatan
mental berdasarkan dimensi-dimensi:
Emosi adalah orang yang sehat secara emosi dapat
terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan
perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu
mengendalikan diri.
Intelektual adalah dikatakan
sehat secara intelektual yaitu jika
seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas.
Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
Sosial adalah sehat secara sosial
dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu
untuk bekerja sama.
Fisik adalah dikatakan sehat bila
secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak
kekurangan sesuatu apapun.
Spritual adalah sementara orang yang
sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan
jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih
tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga
bisa berpikir rasional.
Kesimpulan
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa
kesehatan mental adalah kita dapat mengendalikan diri, melakukan hal-hal yang
tidak membahayakan diri, dapat berpikir secara rasional, mampu berinteraksi
dengan lingkungan sosial dan dapat menjaga kesehatan fisik. Jika itu semua
dapat terpenuhi, maka dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki mental
yang sehat. Maka dapat dipastikan pihak yang terkait kasus tersebut belum dapat
merealisasikan kesehatan mental yang sehat baik didalam diri individu maupun
bagi kesatuan Kepolisian, saran yang dapat diberikan dalam kasus terkait adalah
meningkatkan motivasi dalam melatih diri untuk menjadikan pribadi mental yang
sehat.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki
Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2011. Teori Kepribadian Buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika