Gunadarma

Gunadarma

Tugas 2 Psikoterapi

Minggu, 29 Maret 2015

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
Perbedaan psikoterapi dan konseling menurut para ahli :
1.    Menurut Mowrer (1953)
·      konseling adalah usaha untuk mengatasi klien yang mengalami kecemasan biasa
·      psikoterapi berusaha untuk mengatasi klien yang mengalami kecemasan kronis.

2.    Tyler (1961)
·      konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap pasien agar menumbuhkan identitas
·      psikoterapi melakukan perubahan pada struktur dasar perkembangannya.

3.    Blocher (1966) membedakan konseling dan psikoterapi dengan melihat pada tujuannya, yaitu
1.    Pada konseling: developmental – educative – preventive
2.    Pada psikoterapi : remediative – adjustive -therapeutic

Bentuk bentuk utama dari terapi
1.    Terapi Supportive (terapi suportif)
bertujuan untuk memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar klien. Alasan penghindaran karena kalau akan “dibongkar” ketidaksadarannya, klien ini mungkin akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya. Psikoterapi suportif biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya.
2.    Terapi reeducative (Reedukatif)
bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Terapis mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis reedukatif ini biasanya yang terjadi dalam konseling.
3.    Terapi Reconstructive(rekonstruktif)
bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien/klien, dengan menggali ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses tak sadar dan seterusnya. Psikoterapi jenis ini berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis dan biasanya berlangsung intensif dalam waktu yang sangat lama.

Sumber :
Prof. Dr. Singgih D.Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi. 2004. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Markam, S.L.S., Sumarmo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)


Tugas 1 Psikoterapi

Jumat, 20 Maret 2015

Pengertian Psikoterapi
Wolberg  1954  merumuskan psikoterapi sebagai suatu bentuk perawatan atau pelakuan terhadap suatu masalah yang timbul yang asalnya dari faktor emosi pada mana seorang yang terlatih, dengan terencana mengadakan hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu pada seseorang yang terganggu pola prilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara lebih positif.
Eysenck 1961 seorang yang dikenal sebagai penentang yang gigih terhadap psikoanalisis, merumuskan psikoterapi dalam beberapa ciri yakni :
1.    Hubungan antara perorangan yang berlangsung lama
2.    Melibatkan seorang yang terlatih
3.    Adanya ketidak puasan pada diri klien tentang sesuatu yang emosional atau penyesuaian diri
4.    Pemakaian metode psikologi
5.    Aktivitas yang mendasarkan pada teori tentang kelainan mental
6.    Melalui hubungan yang dilakukan, bertujuan memperbaiki ketidak puasannya terhadap diri sendiri.
Ivey dan simek- downing 1980 yang mengemukakan bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang , berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian. Sedangkan konseling dikemukakan oleh mereka sebagai proses yang lebih intensif berhubungan dengan upaya membantu orang normal mencapai tujuannya dan agar berfungsi lebih efektif.

Tujuan dan Unsur
Tujuan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahanya.psikoterapi berusaha melakukan perubahan pada struktur dasar perkembanganya. Psikoterapi berhubungan dengan perubahan kepribadian.
Unsur-unsur psikoterapi dapat dipilih untuk masing-masingpasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri ini dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapeutik, keadaan mental, dan kebutuhan pasien.

Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia

https://books.google.co.id/booksid=mfsgp_zkmWwC&pg=PA521&dq=unsur+unsur+psikoterapi&hl=id&sa=X&ei=NCMMVem8KMHauQTTn4IY&ved=0CBsQ6AEwAA#v=onepage&q=unsur%20unsur%20psikoterapi&f=false