MANAJEMEN
A. Pengertian
Manajemen
Kata
manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “ménagement”, yang berarti “seni
melaksanakan dan mengatur”. Istilah manajemen juga berasal dari kata
“management” (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata “to manage” yang artinya
mengurus atau tata laksana.
Manajemen adalah kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang menerima tanggung jawab guna menjalankan
sebuah organisasi. Dalam organisasi tersebut, mereka akan mengatur,
mengarahkan, dan juga mengawasi segala hal yang penting dalam organisasi yang
sudah pasti dilakukan bersama-sama dengan kadar tanggung jawab yang seimbang,
bahkan manajemen akan memotivasi pihak lain untuk melakukan pekerjaan dengan
cara berkoordinasi agar bisa mencapai tujuan organisasi yang mereka harapkan.
Banyak
ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold
Koontz
a. Dalam
bukunya yang berjudul “the Management Theory Jungle” menganggap pengertian
manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan
beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang
terorganisir.
b. Harold
Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul “Principles of Management”
mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2. George
R. Terry
a. Dalam
buku yang berjudul “Principles of Management” memberikan definisi: “manajemen
adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
b. Manajemen
adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan
kegiatan orang lain (1994).
c. Manajemen
adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksudmaksud yang nyata
3. Mary
Parker Follet berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
4. James
A.F. Stoner berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya
(usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
5. H.B.
Siswanto berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap
orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
6. Ricky
W. Griffin Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
7. Drs.
Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
8. William
H. Newman Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil
tertentu melalui orang lain.
9. Renville
Siagian Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang
jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
10. Prof.
Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan
Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan
oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran
untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang
berubah.
11. Federick
Winslow Taylor Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk
menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan
organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa
seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
12. Henry
Fayol Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
13. Lyndak
F. Urwick Manajemen
adalah Forecasting (meramalkan), Planning Organizing
(perencanaan pengorganisiran) commanding (memerintahkan), coordinating
(pengkoord inasian) dan controlling (pengontrolan).
14. Menurut
The Liang Gie Manajemen adalah unsur yang merupakan suatu rangkaian
perbuatan yang menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas
kerja agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.
(1982).
15. Dr.
Sp. Siagian Dalam buku “Filsafat Administrasi” Manajemen merupakan
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian
tujuan melalui orang lain.
16. Ordway
Tead Yang di sadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan
Management” Manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha
memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
17. Richard
L. Daft Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara
yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian sumberdaya organisasi.
18. Mulayu
S. P. Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai satu tujuan.
19. T.Hani
Handoko Manajemen merupakan bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan,
kepemimpinan dan pengawasan.
20. Lawrence
A. Appley Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui
usaha orang lain.
21. Peter
Drucker Dalam buku “The Principles of Management” Manajemen adalah organ
yang memiliki banyak tujuan untuk mengelola bisnis serta
mengelola manajer dan juga mengelola pekerja dan bekerja.
22. Hilman Manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
B. Jenis
Manajemen
:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang
terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang
terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan
kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
Kompetensi
Umum
·
Seleksi
·
Penilaian kinerja
·
Perencanaan karir
Kompetensi
Khusus
·
Staffing
·
Evaluasi kinerja
·
Pelatihan
·
Pengembangan
·
Reward & recognition
2. Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
Kompetensi umum
· ahli
pemasaran internasional
· manajemen
merk
· sistem
informasi pemasaran
· pemasaran
internet
· pemasaran
relasional atau pemasaran jasa.
Kompetensi Khusus
· Komunikasi
Pemasaran
· Kebijakan
Harga
· Peramalan
Penjualan
· Statistika
Bisnis
· Manajemen
Pembelian & Penjualan
· Bisnis
Eceran
· Manajemen
Pemasaran,
3. Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang
seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
Kompetensi Umum
· Memahami
sistem produksi
· Memahami
proses material handling
· Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH)
Kompetensi Khusus
· Memahami
perkembangan manajemen produksi
· Memahami
penentuan lokasi pabrik
· Menyusun
tata letak peralatan pabrik
· Memahami
perencanaan produk
· Memahami
rancang bangun proses produksi
· Memahami
teknik pemeliharaan
· Memahami
perencanaan kebutuhan material
4. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan
dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang
telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan.
Kompetensi Umum
· ahli
pasar modal dan investasi
· manajemen
risiko
· manajemen
keuangan internasional
· manajemen
keuangan dan perbankan syariah.
Kompetensi Khusus
· membuat
dan mengendalikan anggaran perusahaan
· menghitung
pajak-pajak yang harus ditanggung perusahaan
· munyusun
dan merealisasikan manajemen keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
5. Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang
dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk
memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi
yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun
eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Kompetensi Umum
· Mempunyai
kemampuan manajemen dalam bekerja kelompok Mampu membuat rencana bisnis
· Memahami
konsep Jaringan Menguasai bahasa inggris secara pasif
· Menguasai
algoritma dan bahasa pemrograman
· Menguasai
Syntax SQL
· Menguasai
Aplikasi database
· Menguasai
design grafis
· Menguasai
syntax html
· Mampu
mengembangkan wirausaha
Kompetensi Khusus
· Mampu
memahami permasalahan yg timbul dilingkungan yg akan dihadapi.
· Mampu
Menganalisis kebutuhan system
· Mampu
membuat model alternatif penyelesaian masalah
· Mampu
merancang kebutuhan system
· Memahami
konsep struktur database
· Mampu
menjembatani kebutuhan database
· Mampu
menyajikan informasi dari data yang ada
· Mampu
membangun dan memanipulasi data
· Memahami
konsep design WEB
· Menguasai
bahasa pemrograman berbasis web
· Menguasai
aplikasi web server
· Menguasai
cara dan teknik publishing web
6. Manajemen Strategi,
Secara sederhana manajemen
dapat di artikan sebagai Perencanaan,
Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
Kompetensi umum
· Menciptakan
persaingan tidak sempurna
Dalam persaingan
sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing
dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan
kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
· Berkesinambungan
Keunggulan bersaing
harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh
para pesaing.
· Kesesuaian
dengan lingkungan internal
Keunggulan bersaing
dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena
lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar
dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
· Keuntungan
yang tinggi daripada keuntungan rata-rata
Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada
keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
Kompetensi khusus
Keunggulan bersaing
merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang
memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud
opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya;
opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas
KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc
Donald’s).
7. Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan
operasi bisnis berlangsung secara efektif
dan efesien.
Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input
(dalam bentuk material, tenaga kerja,
dan energi) menjadi output (dalam bentuk
barang dan jasa).
Kompetensi Umum
· ahli
manajemen proyek
· manajemen
logistik dan perencanaan pengendalian kualitas.
Kompetensi Khusus
· Menyusun
alur produksi dan layout tempat kerja berdasarkan pada analisis proses kinerja
prosedur kerja dan trasportasi.
· Membuat
layout tempat kerja
· Menyusun
perbaikan lingkungan ditempat kerja
C. Psikologi manajemen
Pada
awalnya psikologi manajemen merupakan dua bidang ilmu yang terpisah, yaitu
psikologi dan manajemen. Untuk menjamin kesuksesan suatu organisasi diperlukan
pemahaman yang baik terhadap teori manajemen guna mendorong efektivitas dan
efisiensi kerja atau profesionalisme manajemen. Hal ini disebabkan manajemen
merupakan kombinasi antara ilmu dan seni. Awalnya konsep manajemen digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, kemudian timbul pemikiran bahwa akal manusia
dapat memenuhi kebutuhan itu secara lebih efektif lagi, setelah itu dibutuhkan
modal untuk mendanai alat yang akan membantu dalam meningkatkan efektifitas.
Maka, sejak zaman revolusi industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA
(Sumber Daya Alam), SDU (Uang) dan SDM (Manusia), dan ilmu manajemen pun
berkisar pada upaya untuk mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja itu.
Dengan
ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM
ternyata merupakan yang terpenting, karena ilmu psikologi yang memang berpusat
pada manusia, yang mampu mengintervensi atau mengolah berbagai faktor internal
manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam
teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya
untuk produktivitas perusahaan. Tujuan dari psikologi manajemen ini, agar
seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan
tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya,
dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
D. Tujuan
Psikologi Manajemen
Ilmu psikologi memang berpusat pada manusia, mampu
mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja,
keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa
dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan
terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
PERENCANAAN
A. Pengertian
Perencanaan
Perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman
(2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam
Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan
bagaimana cara melakukannya.
Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai,
dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan
termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan.
B. Manfaat
Perencanaan
Perencanaan mempunyai
banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
2. Membantu
dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
4. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik,
5. Standar
pelaksanaan dan pengawasan,
6. Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
7. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi,
8. Alat
memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
9. Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
10. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti, dan
11. Menghemat
waktu, usaha dan dana.
C. JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
1. Melihat
tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan
operasional.
a. Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh
tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan
tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan
ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang
dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan
perencanaan yang dipilih.
Hal
ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat
tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka
panjang lebih dari 5 tahun.
Perencanaan
strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala
hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
b. Perencanaan Taktis / Taktik
Pada
tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area
fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh
tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan
mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala
bagian.
Bagian
taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat,
merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini
dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem
dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah
iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan
koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai
dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan
merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari efisiensi.
c. Perencanaan Operasional
Ketidakpastian
yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada
pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan
strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat
rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana
operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena
jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari
perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang
diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana
operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah,
dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana
dikembangkan untuk waktu yang singkat.
Perencanaan
Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi.
Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan
dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional,
yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk
tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam
menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan
berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi
kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute,
jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
d. Perencanaan Normatif
Mengacu
pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk
operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan
metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar
tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam
setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian,
pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan.
Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di
daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan
menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
Daftar Pustaka
Husaini
Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
T.
Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).
Sri
Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007).
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.[2] Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan
orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat
atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila
kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington,
Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus
mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Berikut
ini beberapa Pengertian Kepemimpinan Menurut para Ahli:
1. George
R. Terry (1972:458): Kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
2. Ralph
M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13): Kepemimpinan adalah
suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi
dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.
3. Sutarto
(1998b:25): Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan
penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi
tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Stoner:
Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.
5. Hemhiel
dan Coons (1957:7): Kepemimpinan adalah perilaku dari
seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu
tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).
6. Rauch
dan Behling (1984:46): Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah
pencapaian tujuan.
7. Jacobs
dan Jacques (1990:281): Kepemimpinan adalah sebuah proses
memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
8. Wahjosumidjo
(1987:11): Kepemimpinan pada hakikatnya adalah
suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu
seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan
kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan
(activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta
gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar
hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
B. Teori
Kepemimpinan
1. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead
dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar
kepribadian dan karakter.
2. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan
bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia
memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi.
Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu
melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
3. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan
bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat
kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang
diharapkan kepada kelompok.
4. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan
semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin
meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
5. Teori humanistik
Likert (1961)
menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana
seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan
keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang
berlangsung.
6. Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan
pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi
merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan
kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala
kewajibannya.
Daftar
Pustaka
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kepemimpinan-menurut-para.html
Konflik
Buruh Dengan PT Megariamas
Sekitar 500 buruh yang
tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-Gabungan Serikat Buruh
Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa (23/9) siang ‘menyerbu’
Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl
Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka
menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang
mempekerjakan mereka karena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR).
Ratusan buruh PT
Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36 Q, Pluit,
Penjaringan, Jakut, datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui Kasudin
Nakertrans Jakut, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang
mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No.4/1994 tentang THR.
“Kami menuntut hak kami
untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan jangan
dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan THR, karena setahu kami
perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi kami minta
pihak Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,” jelas Abidin,
koordinator unjuk rasa ketika berorasi di tengah-tengah rekannya yang
didominasi kaum perempuan itu, Selasa (23/9) di depan kantor Sudin Nakertrans
Jakut. Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmen dengan memproduksi
pakaian dalam merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heart untuk
ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang
mayoritas perempuan.
Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.
Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.
Mengetahui hal tersebut,
ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor Sudin Nakertrans Jakut.
Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans Jakut, bahkan
hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterima oleh
Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya
di depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para
pengunjuk rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. “Pasti kami
akan bantu, dan kami siap untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah
ini,” tutur Sahut.
Selain itu, Sahut juga
akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban.
“Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib
melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret,” kata Saut Tambunan kepada
beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi.
Sesuai peraturan,
karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerima THR. Sementara
bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya
akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar 3/12X1 bulan gaji.
Karyawan yang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa daja dapat tergantung dari
kebijakan perusahaan.
Saut menambahkan, sejauh
ini sudah ada empat perusahaan yang didemo karena mangkir membayar THR. “Sesuai
dengan peraturan H-7 seluruh perusahaan sudah harus membayar THR kepada
karyawannya. Karena itu, kami upayakan memfasilitasi. Untuk kasus karyawan PT
Megariamas Sentosa memang sedang ada sedikit permasalahan sehingga manajemen
sengaja menahan THR mereka. Namun, sebenarnya itu tidak boleh dan besok kami
upayakan memfasilitasi ke manajemen perusahaan.
Lebih lanjut
dikatakannya, untuk kawasan Jakarta Utara tercatat ada sekitar 3000 badan usaha
atau perusahaan di sektor formal. Untuk melakukan monitoring, pihaknya
menugaskan 15 personel pengawas dan 10 personel mediator untuk menangani
berbagai kasus seperti kecelakaan kerja, pemutusan hubungan kerja, tuntutan
upah maupun upah normatif dan THR. “Kami masih kekurangan personel, idealnya
ada 150 personel pengawas dan 100 personel mediator,” tandas Saut Tambunan.
Daftar
pustaka
0 komentar:
Posting Komentar